TENTANG KOTA BINJAI
SEJARAH KOTA BINJAI
Pada masa silam kota Binjai disebut sebagai sebuah kota yang terletak di antara Sungai Mencirim di sebelah timur dan Sungai Bingai di sebelah barat, terletak di antara dua kerajaan Melayu yaitu Kesultanan Deli dan Kerajaan Langkat. Berdasarkan penuturan para leluhur, baik yang dikisahkan atau yang diriwayatkan dalam berbagai tulisan yang pernah dijumpai, kota Binjai itu berasal dari sebuah kampung yang kecil terletak di pinggir Sungai Bingai, kira-kira di Kelurahan Pekan Binjai yang sekarang. Upacara adat dalam rangka pembukaan Kampung tersebut diadakan di bawah sebatang pohon Binjai (Mangifera caesia) yang rindang yang batangnya amat besar, tumbuh kokoh di pinggir Sungai Bingai yang bermuara ke Sungai Wampu, sungai yang cukup besar dan dapat dilayari sampan-sampan besar yang berkayuh sampai jauh ke udik.[11]
Di sekitar pohon Binjai yang besar itulah kemudian dibangun beberapa rumah yang lama-kelamaan menjadi besar dan luas yang akhirnya berkembang menjadi bandar atau pelabuhan yang ramai didatangi oleh tongkang-tongkang yang datang dari Stabat, Tanjung Pura dan juga dari Selat Malaka. Kemudian nama pohon Binjai itulah yang akhirnya melekat menjadi nama kota Binjai. Binjai adalah sejenis pohon yang buahnya dapat dimakan. Pohon tersebut juga dikenal dengan nama embacang. Kata Binjai berasal dari bahasa Melayu.
Masjid di Binjai (1890-1894)
Dalam versi lain yang merujuk dari beberapa referensi, asal-muasal kata "Binjai" merupakan kata baku dari istilah "Binjéi" yang merupakan makna dari kata "ben" dan "i-jéi" yang dalam bahasa Karo artinya "bermalam di sini". Pengertian ini dipercaya oleh sebagian masyarakat asli kota Binjai, khususnya suku Karo. Hal ini berdasarkan fakta sejarah bahwa pada masa dahulu kala, kota Binjai merupakan perkampungan yang berada di jalur yang digunakan oleh pemikul garam (bahasa Batak Karo: perlanja sira), yaitu pedagang yang membawa barang dagangan dari dataran tinggi Karo dan menukarnya dengan pedagang garam di daerah pesisir Langkat.
Perjalanan yang ditempuh perlanja sira ini hanya dengan berjalan kaki menembus hutan belantara menyusuri jalur tepi sungai dari dataran tinggi Karo ke pesisir Langkat dan tidak dapat ditempuh dalam waktu satu atau dua hari, sehingga selalu bermalam di tempat yang sama, begitu juga sebaliknya, kembali dari dataran rendah Karo yaitu pesisir Langkat, Para perlanja sira ini kembali bermalam di tempat yang sama pula, selanjutnya seiring waktu menjadi sebuah perkampungan yang mereka namai dengan "Kuta Benjéi".
PENJELASAN TEKNIS
- Kota Binjai merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata ±30 meter diatas permukaan laut, terletak pada posisi 3°31’ 40’’ – 3° 40’ 2’’ Lintang Utara dan 98° 27’ 3’’ – 98° 32’ 32’’ Bujur Timur. Luas wilayah Kota Binjai adalah berupa daratan seluas 90,23 km2. Secara administratif, wilayah Binjai memiliki batas – batas area sebagai berikut :
• Utara : Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat dan Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang.
• Timur : Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang
• Selatan : Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat dan Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang
• Barat : Kecamatan Selesai Kab Langkat
2. Kota Binjai adalah daerah yang beriklim tropis dengan 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan dan musim kemarau biasanya ditandai dengan jumlah hari hujan pada tiap bulan terjadinya musim.
3. Binjai terdiri dari 5 (lima) kecamatan, 37 (tiga puluh tujuh) kelurahan dan 284 SLS/ Lingkungan. Adapun komposisi dari setiap Kecamatan adalah Sebagai Berikut :
• Kecamatan Binjai Selatan terdiri dari 8 (delapan) kelurahan :
Tanah Merah, Bhakti Karya, Tanah Seribu, Pujidadi, Binjai Estate, Rambung Barat, Rambung Dalam dan
Rambung Timur
• Kecamatan Binjai Kota terdiri dari 7 (tujuh) kelurahan :
Berngam, Satria, Tangsi, Kartini, Setia, Binjai, Pekan Binjai
• Kecamatan Binjai Timur terdiri dari 7 (tujuh) kelurahan :
Mencirim, Tunggurono, Dataran Tinggi, Timbang Langkat, Tanah Tinggi, Sumber Mulyorejo, Sumber Karya
• Kecamatan Binjai Utara terdiri dari 9 (Sembilan) kelurahan :
Pahlawan, Jatinegara, Nangka, Jati Makmur, Kebun Lada, Damai, Cengkeh Turi, Jati Karya, Jati Utomo
• Kecamatan Binjai Barat terdiri dari 7 (tujuh) Kelurahan: Bandar Senembah, Limau Mungkur, Limau Sundai,
Payaroba, Suka maju dan Sukaramai.